• Jelajahi

    Copyright © 2015-Suara IDN
    Bedadung

    Iklan

    Opini

    Semen Padang, Pabrik Semen Tertua di Indonesia

    Saturday, December 11, 2021, December 11, 2021 WIB Last Updated 2023-05-26T15:44:40Z

     


    PT Semen Padang (Perusahaan) didirikan pada tanggal 18 Maret 1910 dengan nama NV Nederlandsch Indische Portland Cement Maatschappij (NV NIPCM) yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia. Kemudian pada tanggal 5 Juli 1958 Perusahaan dinasionalisasi oleh Pemerintah Republik Indonesia dari Pemerintah Belanda. Selama periode ini, Perusahaan mengalami proses kebangkitan kembali melalui rehabilitasi dan pengembangan kapasitas pabrik Indarung I menjadi 330.000 ton/ tahun. Selanjutnya pabrik melakukan transformasi pengembangan kapasitas pabrik dari teknologi proses basah menjadi proses kering dengan dibangunnya pabrik Indarung II, III, dan IV.

    Pada tahun 1995, Pemerintah mengalihkan kepemilikan sahamnya di PT Semen Padang ke PT Semen Gresik (Persero)Tbk bersamaan dengan pengembangan pabrik Indarung V. Pada saat ini, pemegang saham Perusahaan adalah PT Semen Indonesia (Persero)Tbk dengan kepemilikan saham sebesar 99,99% dan Koperasi Keluarga Besar Semen Padang dengan saham sebesar 0,01 %. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sendiri sahamnya dimiliki mayoritas oleh Pemerintah Republik Indonesia sebesar 51,01%. Pemegang saham lainnya sebesar 48,09% dimiliki publik. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. merupakan perusahaan yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia.

     

    Logo PT Semen Padang (PTSP) pertama kali diciptakan pada 1910,
    semasih bernama Nederlandsch Indische Portland Cement (Pabrik Semen
    Hindia Belanda). Logonya berbentuk bulat, terdiri atas dua lingkaran
    (besar dan kecil) dengan posisi lingkaran kecil berada di dalam
    lingkaran besar. Di antara kedua lingkaran tersebut terdapat tulisan
    "Sumatra Portland Cement Works". Di dalam lingkaran kecil terdapat huruf
    N.I.P.C.M, singkatan Nederlandsch Indische Portland Cement
    Maatschappij, sebuah pabrik semen di Indarung, 15 km di timur kota
    Padang.

    Logo itu hanya berumur 3 tahun karena pada 1913 dibuat
    sebuah logo baru, meski bentuk bulat dengan dua garis lingkaran dan
    kata-katanya tetap dipertahankan. Hanya saja, NIPCM ditambah dengan NV.
    Nah, ini yang menarik: ada gambar seekor kerbau jantan dalam lingkaran
    kecil tampak sedang berdiri menghadap ke arah kiri dengan latar panorama
    alam Minangkabau. Gambar ini menggantikan posisi huruf NIPCM
    sebelumnya.

    Logo itu diubah lagi pada 1928. Kata Nederlandsch
    Indische diubah menjadi Padang. Jadi, tulisan di antara kedua lingkaran
    tersebut adalah N.V. Padang Portland Cement Maatschapij. Di bagian
    bawahnya tertulis Fabrik di Indarung Dekat Padang, Sumatera Tengah, yang
    ditulis dengan huruf yang lebih kecil. Wah, telah muncul bahasa Melayu,
    setelah Sumpah Pemuda pada 1928. Dalam lingkaran kecil, selain gambar
    kerbau, terdapat gambar seorang laki-laki yang sedang berdiri di depan
    sebelah kanan kerbau sambil memegang tali kerbaunya. Ada pula gambar
    sebuah rumah adat, kelihatan hanya dua gonjongnya, di belakang sebelah
    kanan kerbau. Panorama di latar belakang ditambah dengan lukisan Gunung
    Merapi, lambang sumarak ranah Minang. Gambar kerbau tetap ditampilkan
    mendominasi di lingkaran kecil tersebut.

    Jepang kemudian datang
    membawa perubahan, NV PPCM diganti dengan Semen Indarung. Logo PT SP
    tidak diubah, kecuali perubahan tulisan dari bahasa Belanda ke bahasa
    Indonesia. Demikianlah sampai Perang Kemerdekaan (1945-1949). Ada
    sedikit perubahan, yaitu digantinya tulisan Semen Indarung dengan Kilang
    Semen Indarung. Namun, saat Belanda kembali pada 1950, nama NVPPCM
    muncul kembali.Logo PTSP dimodifikasi lagi, pada 1958, seiring dengan
    kebijakan pemerintah pusat tentang nasionalisasi perusahaan asing.
    Logonya yang bulat dipertahankan, tapi tulisan NV PPCM diganti dengan
    Semen Padang Pabrik Indaroeng. Gambar kerbau tetap ada. Tapi tiada lagi
    gambar seorang laki-laki, rumah adat, dan gambar panorama Gunung Merapi.
    Penggantinya adalah gambar atap rumah gadang dengan lima gonjong di
    atas gambar kerbau.

    Logo PTSP diperbarui lagi pada 1970. Dua
    lingkaran dihilangkan, sehingga tulisan Padang Portland Cement Indonesia
    dibuat melingkar sekaligus menjadi pembatasnya. Gambar kerbau hanya
    menampilkan kepalanya saja dengan posisi menghadap ke depan. Di atas
    kepala kerbau dibuat pula gambar atap/gonjong (5 buah) rumah adat.
    Muncul pula moto PTSP yang berbunyi "Kami Telah Berbuat Sebelum yang
    Lain Memikirkan". Namun, pada 1972 logo tersebut dimodifikasi dengan
    memunculkan dua garis lingkaran: besar dan kecil. Perubahan terjadi lagi
    pada 1991, saat tulisan Padang Portland Cement menjadi Padang Cement
    Indonesia.

    Pada 1  Juli 2012, PT SP kembali melakukan
    perubahan logo. Pada perubahan kali ini, PT Semen
    Padang tidak melakukan perubahan yang bersifat fundamental karena brand perusahaan
    tertua di Indonesia ini dinilai sudah kuat. Pergantian ini dilakukan
    dengan pertimbangan, logo yang dipakai sebelumnya memiliki ciri, tanduk
    kerbau kecil dan complicated 
    (rumit). Mata kerbau kelihatan old
    (tua), gonjong dominan,  dan telinga
    terlihat  off position.  Pada logo baru  disempurnakan menjadi,  tanduk
    kerbau menjadi besar dan
    kokoh/melindungi, mata  kelihatan
    tajam/tegas, gonjong menjadi sederhana (crown)
    , dan telinga pada posisi  “on”
    (selalu mendengar).

    Logo baru ini memiliki
    kriteria dan karakter yang kokoh (identitas semen), universal (tidak
    kedaerahan),  lebih simpel (mudah
    diingat/memorable), dan lebih konsisten (aplicable dalam ukuran
    terkecil).

     


     

     

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Iklan

    Iklan

    CLOSE ADS
    CLOSE ADS