Bali menjadi magnet investasi properti di Indonesia dan mancanegara.
Bali selalu mempunyai daya tarik bagi warga Indonesia maupun dunia
karena memiliki kebudayaan dan alamnya yang sungguh memesona. Tidak
heran kalau Bali menjadi salah satu destinasi wisata terfavorit di
dunia.
Oleh karena itu properti di Bali menjadi salah satu
prioritas yang sangat menjanjikan bagi para investor. Properti yang
dipasarkan membidik segmen menengah atas, yang memberi nilai tambah dan
jaminan pendapatan yang berkelanjutan bagi para investor.
Jika
merujuk pencarian daring terkait dengan daftar properti di Bali, angka
yang dihasilkan sangat fantastis. Produk tersebut mulai dari properti
sewa hingga jual.
Selain itu, produk yang banyak terdaftar adalah
rumah mewah dan vila. Ini menunjukkan bahwa Bali merupakan lokasi paling
diminati oleh para pemburu investasi properti premium.
Andreas Raditya, General Manager Marketing
Ciputra Group, mencontohkan bahwa kawasan yang sudah berkembang seperti
Kuta, Seminyak, dan Nusa Dua merupakan kawasan favorit.
Namun,
menurutnya, harganya sudah menuju puncaknya dan tentu kenaikannya tidak
akan banyak dan produk yang ditawarkan cukup banyak sehingga sangat
kompetitif.
“Bali yang menjadi destinasi wisata dunia sangat
potensial sekali untuk investasi properti, tapi dalam memilih properti
untuk investasi harus memperhatikan faktor lokasi yang memiliki potensi
terus tumbuh,” ujarnya melalui siaran pers, Senin (30/9/2019).
Ciputra Group, kata Andreas, sejak setahun
lalu mengembangkan proyek Ciputra Beach Resort. Lokasinya di Tabanan,
berada di pinggir pantai yang eksotis yaitu Yeh Gangga.
Tabanan,
menurut andreas, adalah salah satu kawasan di Pulau Dewata yang layak
diperhitungkan oleh para investor. Raditya juga menegaskan, Tabanan akan
berkembang pesat ke depannya karena pembangunan infrastruktur di
kawasan ini sedang gencar dilakukan.
Pembangunan infrastruktur
tersebut berupa jalan tol yang semuanya akan melintas di Kabupaten
Tabanan, jalan tol tersebut adalah Kuta—Canggu—Tanah Lot—Soka (28 km),
Soka—Pekutatan (25,10 km), Pekutatan—Gilimanuk (54,40 km), dan
Pekutatan—Lovina (46,70 km).
Selain itu, Anreas menambahkan jika
pembangunan Bandara Bali Utara di sekitar Pantai Lovina, Kubutambahan,
Buleleng terealisasi, lalu lintas kawasan Tabanan juga akan ikut
bergerak dan itu jelas memberi peluang bagi pertumbuhan harga tanah dan
properti di kawasan tersebut.
Andreas mengklaim bahwa Ciputra
Beach Resort menjawab kebutuhan tersebut dengan produk yang prestise
sehingga Ciputra Beach Resort menjadi produk yang memiliki potensi
kenaikan investasi yang tinggi.
Dia menuturkan bahwa pengembangan
proyek perumahan dengan konsep klaster eksklusif Nivata Residence dan
Sadana Residence, selain berada di lokasi yang strategis, Ciputra Beach
Resort juga berpeluang besar untuk bertumbuh, lokasi proyek ini sangat
alami sekali, jauh dari ingar bingar, sangat cocok untuk destinasi
istirahat dan bersantai, healthy tourism atau liburan yang membutuhkan ketenangan.
Sejak
dipasarkan pertama kali pada 2016, saat ini Sadana Residence merupakan
produk tahap pertama di proyek Ciputra Beach Resort dan sudah habis
terjual. Saat ini, fokus pemasaran berada di Nivata Residence seluas 6
hektare yang menawarkan unit rumah dan juga unit kaveling.
“Unit
kaveling yang ditawarkan ukurannya dari 250 meter persegi hingga 500
meter persegi. Unit kaveling terkecil [250 meter persegi] tersebut
memiliki lebar 10 meter dan panjang 25 meter dan kami tawarkan mulai
dari harga Rp2,60 miliar, sedangkan unit rumah dengan konsep vila di
Nivata Residence harganya mulai dari Rp5 miliar,” kata Andreas.